PAGAR ALAM:-- Warga Kelurahan Rimbacandi, Kecamatan Dempo Tengah, Kota Pagar Alam, Sumatera Selatan, mengaku menemukan dua patung terbuat dari emas di Bukit Rajemandare, perbatasan Tanah Besemah dengan Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu.
"Saya menemukan patung naga dan keris garuda berukuran panjang 30 sentimeter, diameter 10 cm, terbuat dari emas setelah melalui proses ritual dan mimpi yang memberi petunjuk bahwa di kawasan Bukit Rajemandare, Dusun Rimbacandi, diduga kuat merupakan lokasi candi peninggalan Kerajaan Sriwijaya," kata Ang Barsani, Kamis (27/1/2011).
Tidak bisa sembarang orang masuk ke kawasan Rimbacandi. Sebab, selain berada di daerah hutan lindung, untuk mencapai lokasi ini perlu waktu enam jam hingga tujuh jam berjalan kaki.
"Kami harus berjalan melewati hutan rimba, bukit terjal, termasuk melintasi beberapa sungai dengan arus cukup deras," ujarnya.
Selama ini sudah cukup banyak penelitian dilakukan untuk mengungkap yang terdapat di daerah Bukit Rajemandare, terutama kaitannya dengan Kerajaan Sriwijaya.
Di daerah itu sangat banyak ditemukan hal langka, seperti air merah, kolam di atas bukit, batu mirip pintu gerbang candi, dan batu beraneka bentuk yang diduga sering digunakan manusia zaman dahulu.
"Kalau hal yang gaib cukup banyak ditemukan, seperti badak putih, bangunan terbuat dari emas, candi emas, termasuk danau yang dihuni sepasang angsa," katanya.
Masih menurut Ang, kemungkinan perlu waktu untuk mengungkap apa yang terdapat di Bukit Rajemandare. Apalagi, kawasan tersebut masih cukup kuat nuansa mistiknya.
"Buktinya, saya menemukan dua jenis peralatan berupa patung terbuat dari emas ini harus melalui proses ritual yang diawali dengan mimpi. Namun, selama ini daerah itu memang terkenal dengan kawasan yang memiliki peninggalan prasejarah, terutama pada masa kerajaan dahulu," katanya.
Kepala Dinas Pariwisata dan Seni Budaya Kota Pagar Alam Safrudin menuturkan, saat ini sudah dibentuk tim ekspedisi untuk meneliti sejumlah penemuan di Bukit Rajemandare, termasuk keberadaan bukit yang mengundang banyak raja Nusantara dan Jawa serta Sultan Yogyakarta itu.
