Nuffnang Ads

SAJIAN KAMI

BERITA-BERITA KASUS JENAYAH SEKSUAL DAN BERITA-BERITA SEMASA..

Ahad, 12 Jun 2011

Bayi 12 Jam di Karung Bekas

Petugas medis RSU Aisiyah Ponorogo membersihkan bayi laki-laki yang diperkirakan berusia 12 jam terbungkus karung bekas pupuk yang ditemukan di pinggir Sungai Tempuran, Kelurahan Brotonegaran, Kecamatan Kota Ponorogo, Minggu (12/6).



PONOROGO - Seorang bayi laki-laki yang diperkirakan baru berusia 12 jam, ditemukan seorang pencari ikan di pinggiran Sungai Tempuran, Kelurahan Brotonegaran, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo, Minggu (12/6) pagi pukul 07.30 WIB.

Diduga bayi malang dengan panjang 48 sentimeter dan berat badan 2,7 kilogram itu, sengaja dibuang oleh orangtuanya.

Bayi ini pertama kali ditemukan Fauzan (40) warga RT 02, RW 01, Kelurahan Paju, Kecamatan/Kabupaten Ponorogo yang hendak mencari ikan. Saat itu, Fauzan mendengar suara bayi yang menangis keras, saat hendak turun ke sungai di titik pertemuan Sungai Tempuran dan Sungai Sekayu. Ia pun bergegas mencari sumber tangisan. Tak lama kemudian, Fauzan menemukan bayi mungil, berada dalam karung bekas pupuk. Posisinya teronggok di pinggiran sungai.

Dengan tergopoh-gopoh Fauzan memanggil rekannya, Pranowo (39) yang berprofesi sama-sama sebagai pencari ikan, untuk ikut menyelamatkan bayi. Saat itulah, Fauzan meminta Pranowo menunggu bayi dan dia sendiri menuju perkampungan untuk melaporkan penemuan tersebut.

“Sejak awal saya melihat onggokan karung bekas pupuk urea itu, namun saya biarkan. Saya baru terkejut saat ada tangisan bayi,” terangnya kepada wartawan, Minggu (12/6).

Fauzan dan rekannya bergegas memindahkan bayi itu ke pinggir jalan. Sebab, jarak sungai dengan jalan sekitar 100 meter. Hal itu untuk memudahkan warga mengenali bayi dan siapa yang sebelumnya hamil tua. “Bayi dibawa ke jalan, agar mendapat tempat yang bersih dan tidak kedinginan,” jelas Fauzan.

Judi (47) warga RT 03, RW 05, Lingkungan Brakungan, Kelurahan Brotonegaran yang pertama kali diberitahu kasus penemuan bayi itu langsung melapor ke lurah dan Mapolsek Ponorogo. “Setelah itu bayi dibawa ke Rumah Sakit Aisiyah untuk mendapat perawatan. Kami menduga bayi dibuang orangtuanya,” papar Judi.

Lurah Brotonegaran, Jaka Wardaya, saat menunggui bayi itu di Rumah Sakit Aisiyah Ponorogo menyayangkan tindakan orang yang tidak bertanggung jawab, tega membuang bayinya di pinggiran kali. Dia pun akan menelusuri dan mengumumkan penemuan bayi kepada semua warga.

“Besok Senin (hari ini), kebetulan ada kegiatan penimbangan bayi di kelurahan, kami akan umumkan serta meminta keterangan kepada semua RT. Siapa tahu ada warga kami yang hamil dan setelah melahirkan tega membuang anaknya,” tegasnya.

Heboh penemuan bayi tidak berhenti di pinggiran Sungai Tempuran. Hingga di ruang Perinatologi Rumah Sakit Umum Aisiyah masih banyak orang berdatangan untuk melihat bayi laki-laki tersebut.

PENCARIAN DIBLOG INI

Arkib Blog

Anda juga perlu baca

Related Posts with Thumbnails

Pengikut

Test for your internet speed

Ads

Catatan Popular