LANGKAT- Hamdani alias Dani (40) warga Dusun I Titi Payung, Kel. Bahorok, Kec. Bahorok, harus bersiap-siap menghadapi polisi guna mempertangung jawabkan perbuatanya. Pria yang tengah menunggu kelahiran buah hati dari rahim istrinya ini dilapor tetangganya ke PPA (perlindungan perempuan dan anak) Mapolres Langkat atas kasus pencabulan terhadap siswi SD, Rabu (22/6).
Orang yang melaporkan Dani adalah P Ginting (45) yang tak lain ayah kandung Mawar (11), Sambil membawa korban (anak), Ginting tampak tenang duduk menghadap ke juru periksa (Juper) di ruangan ini. “Sebenarnya saya bukan tak bisa memakai cara saya menyelesaikan masalah ini. Tapi saya rasa biarlah hukum yang menyelesaikannya,” ujar Ginting seraya mengaku sangat terpukul atas apa yang dialami putrinya tersebut.
“Kalau diturutkan hati panas, mau rasanya saya meminum darah orang itu. Tapi biarlah hukum yang menyelesaikannya,” ungkap ayah 7 orang anak ini.
Lanjut Ginting, ia mengenal pelaku dengan baik selama ini. Bahkan pelaku yang dua kali berumah tangga ini masih bersebelahan ladang dengannya di Bahorok.
“Dia (pelaku) dua kali menikah. Istri pertamanya pisah, kemudian dia menikah lagi. Kedua ini istrinya sedang mengandung, mungkin itulah penyebab dianya melakukan perbuatan tersebut sama anakku,” bilang Ginting menduga.
Cerita Ginting, ia baru mengetahui hal ini setelah diberitahukan guru di sekolah anaknya. ”Waktu itu gurunya merasa aneh melihat anaknya yang mengerang kesakitan saat buang air kecil. Lalu oleh gurunya, anakku ini ditanyai. Kepada gurunya itulah dia ini pertama kali cerita. Lalu si guru tadi memberitahukan kepada kami. Karena belum puas, aku lalu menanyai korban dan dia pun mengaku sudah berulang kali digituin pelaku,” jelas Ginting seraya meminta pelaku segera ditangkap.
Sementara Mawar yang ditanyai wartawan mengaku perbuatan pertama dilakukan Dani di semak-semak pohon sawit di belakang rumah di kawasan perladangan.
“Tanganku ditariknya, lalu aku dibawa dia ke semak-semak. Di semak-semak itulah aku ditidurinya. Celanaku dibukanya, iniku (maaf payu dara-red) diremas-remas sama pak Dani. Kakiku dibukanya dan diapun memasukkan anunya,” terang korban polos.
Pengakuan korban, aksi pelaku mencabulinya tak hanya sekali itu saja. “Entah berapa kali dia meniduriku. Kalau nggak salah ada tiga kali. Setiap selesai meniduriku, bapak Dani menakutiku sambil mengancam akan memukul aku kalau memberitahu sama siapa saja. Makanya aku takut cerita sama orang-orang,” ketus Mawar.
Sementara Kanit PPA Polres Langkat AKP Eva Sinuhaji membenarkan perihal diterimanya laporan korban. ”Itu korbannya masih diperiksa,” kata Eva melalui telepon seluler ketika dikonfirmasi.
