Nuffnang Ads

SAJIAN KAMI

BERITA-BERITA KASUS JENAYAH SEKSUAL DAN BERITA-BERITA SEMASA..

Khamis, 9 Jun 2011

Pak Arab bayar Rp 2,5 juta untuk tebuk gadis 22 tahun




BOGOR - Maraknya kawin kontrak di kawasan Puncak Bogor, antara wanita lokal dengan wisatawan Timur Tengah, membuat pihak Kecamatan Cisarua gerah. Langkah pencegahan, pihak kecamatan dibantu kepolisian Sektor Cisarua, Danramil dan tokoh masyarakat dan agama melakukan operasi Rabu (8/6) malam.

Operasi yang melibat ratusan personil gabungan ini, berhasil menjaring tujuh wanita yang diduga menjadi istri sementara pria Timur Tengah. Mereka terjaring saat berada di Vila Tjok di kawasan Tugu Utara Puncak Bogor.

Dari tujuh pelaku kawin kontrak ini, satu diantaranya sedang hamil tiga bulan. Suci 24, warga Cigombong ini mengaku, walau tengah hamil, dirinya terpaksa menjalani dan melayani tamu Arab, karena terbentur masalah ekonomi.

“Ini bukan janin Arab pak Camat. Ini hasil hubungan dengan pacar saya. Saya dikontrak lelaki Arab selama satu minggu dengan bayaran Rp 7 juta. Dari jumlah ini, saya hanya dapat setengahnya, karena dipotong mami,” kata Suci yang mengontrak di Ciburial untuk menghindari kecurigaan keluarganya.

Sementara Imas 32, warga Halim Perdana Kusuma Jakarta menggelak jika dirinya melakukan kawin kontrak dengan pria Timur Tengah. Menurut janda beranak satu ini, dirinya berada di Villa Tjokro Puncak karena memang tugasnya sebagai agency.

“Saya ini agency yang selalu mengantar tamu asal Timur Tengah ke puncak. Mereka kalau mau datang ke Indonesia, selalu telepon saya. Jadi tugas saya sebatas menyediakan tempat penginapan. Tentang ada wanita lalu dilakukan kawin kontrak, saya tidak tahu,” kata Imas membela diri.

Sementara Deviani 22, warga Cibeureum mengatakan, dirinya tidak melakukan kawin kontrak. Diakui, dirinya hanya melayani tamu Arab yang dibayar Rp 700ribu sekali kencan atau Rp 2,5 juta untuk satu hari.

“Biasanya saya nemanin turis Arab sampai satu minggu. Ada juga yag mau bayar hanya kencan sehari. Tergantung gimana pembicaraan awal. Uang hasil transaksi, selalu diambil 40 persen mami,” kata Deviani yang mengaku, ingin berubah dan memiliki suami resmi dengan kembali hidup secara layak.

Camat Cisarua, Drs Teddy Pembang menuturkan, semua yang terjaring didata lalu diberi bimbingan rohani. Mereka juga diminta untuk membuat surat pernyataan, untuk tidak kembali lagi menghuni kawasan puncak guna menjajakn diri.

“Kalau marah, saya sangat marah. Kenapa?, karena kalian telah membuat aib bagi wilayah yang saya pimpin. Kalian semua ini bukan warga saya tapi berasal dari luar Puncak. Jika mengulangi dan tertangkap, akan saya kirim ke panti sosial Pasar Rebo Jakarta Timur,” kata Teddy.

PENCARIAN DIBLOG INI

Arkib Blog

Anda juga perlu baca

Related Posts with Thumbnails

Pengikut

Test for your internet speed

Ads

Catatan Popular