Ketua Umum FPI, Habib RiziqJAKARTA - Front Pembela Islam (FPI) setuju pengiriman tenaga kerja ke Arab Saudi dihentikan sementara (moratorium). FPI bahkan menilai, langkah itu juga perlu dilakukan terhadap negara tetangga Malaysia.
"Beri peringatan yang sama kepada semua negara penampung TKI, termasuk Malaysia," tegas Ketua Umum FPI, Habib Rizieq dalam siaran persnya, Jumat 24/6/2011).
Seperti diketahui dalam pernyataan sikapnya kemarin pagi (23/6) di kantornya, Istana Presiden, SBY secara tegas menyatakan, pengiriman TKI ke Arab Saudi dihentikan total terhitung mulai 1 Agustus 2011.
"Tetapi mulai hari ini langkah pengetatan dan beragai upaya telah dilakukan. Kita menyeru dan mengawasi lembaga pengirim TKI, Sampai kapan moratorium ini? sampai kita yakin pranata dan penjaminan dan kesepakatan disepakati oleh Saudi Arabia," ujar Presiden di Istana Negara, Kamis (23/6/2011).
Terhadap langkah itu, FPI menyambut baik bahkan menilai, hal itu merupakan tindakan yang berani yang diambil Presiden SBY selaku pemimpin negara yang patut diacungkan jempol.
Langkah itu, kata Rizieq, dinilai bisa membuktikan bahwa Indonesia bukan bangsa budak yang bisa direndahkan oleh siapapun. Bahkan bukan lagi tidak mengirim tenaga kerjanya, menurut Rizieq, pemerintah bisa menarik semua TKI yang sudah terlanjur berada di Arab Saudi, jika mereka tetap bersikap seperti itu.
"Bila mereka tetap bandel, ancam stop TKI dan tarik semua yang ada, agar mereka tidak sombong. Mereka akan susah tanpa TKI," tegas Rizieq.
