MALANG - Seorang pemuda nekat membawa kabur anak di bawah umur selama 5 hari ke Tretes, Pasuruan. Pemuda protolan SMU Kepanjen diketahui bernama Riski Agung (18) ini nekat membawa kabur sebut saja, Rina (16).
Aksi nekat warga Desa Sumbertempur Kecamatan Wonosari Kabupaten Malang, ini berujung ke kantor polisi karena dilaporkan keluarga korban.
Diketahui, pemuda protolan SMU swasta di Kepanjen ini memaksa Rina ikut bersama pelaku ke kawasan Tretes, Kabupaten Pasuruan, sejak Selasa (7/3/2011). Kala itu, Rina tengah mendapat perintah kedua orang tuanya untuk membeli sambungan pipa paralon dengan menggunakan motor.
Tapi semenjak itu, Rina tak kembali lagi. Baru Jumat (10/6/2011), Rina kembali menghubungi lewat telpon genggamnya, jika dirinya salam kondisi bahaya di kawasan Tretes.
"Korban hubungi temannya ada di Tretes meminta saya menjemput," kata ayah kandung korban ditemui di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Malang, Senin (13/6/2011) siang.
Pria ini menceritakan, dirinya langsung berangkat saat itu dan berhasil menemukan putri kandungnya bersama pelaku. Dia kemudian menghubungi polisi. Dia mengungkapkan, anak gadisnya masih duduk di bangku kelas I SMU ini dipaksa untuk menuruti pelaku saat bertemu di jalan.
"Katanya ketemu kemudian dipaksa untuk ikut ke Tretes," imbuh bapak tiga anak ini.
Diduga kuat selama disekap pelaku di sebuah villa, korban menjadi budak nafsu pelaku. Dari hasil visum dokter dugaan itu terbukti. "Iya sudah divisum, katanya ya sudah digitukan," papar ibu kandung korban.
Menurutnya bukan sekali ini pelaku membawa kabur anak gadisnya. Setahun lalu, pelaku sempat membawa kabur korban. Untuk menghindari kejadian serupa, korban diungsikan ke luar kota.
"Makanya saya ungsikan ke Surabaya. Tapi saat pulang masih ketemu juga dengan pelaku," imbuhnya.
Sementara pelaku berdalih ulah bejat yang dilakukannya atas persetujuan korban bukan berdasar paksaan dari dirinya. "Dianya (korban,red) mau kok mas," ungkap Riski.
