SURABAYA - Pasangan Adilah Al Quryah Saputri (21) dan Raden Pudja Juaryono (26) pantas kecewa. Mereka gagal menikah tepat pada waktunya, gara-gara penghulu mangkir tanpa alasan di prosesi akad nikah yang tengah digelar.
Rasa malu pun tak bisa dibendung. Padahal, tamu undangan telah mememuhi tempat acara akad nikah yang dilangsungkan resepsi pada Sabtu (3/11/2012) di Gubeng Airlangga 3/70, Surabaya.
Sang penghulu yang juga menjabat sebagai Kepala KUA Gubeng, Itqon Marsudi dan stafnya, Muhaji terkesan tidak bertanggungjawab. Saat keluarga calon mempelai berusaha menghubungi, namun tidak mendapat hasil. Bahkan ditunggu hingga sore hari, penghulu tersebut tak terlihat batang hidungnya.
"Undangan sudah beredar, ada resepsi. Wajah kami mau ditaruh di mana? Kami merasa malu," kata Raden Pudja Juaryono didampingi Adilah Al Quryah Saputri saat ditemui di Kantor KUA Gubeng, Surabaya, Senin (5/11/2012).
Kedua calon mempelai ini merasa dirugikan sehingga akan menyatakan protesnya kepada Kepala KUA Gubeng. Pasalnya, dua keluarga ini telah memenuhi pelunasan berkas dan administrasi ke KUA.
"Kami merasa dirugikan," tambah Adilah Al Quryah Saputri.
