LAMONGAN - Sepasang kekasih Damari (42) dan Marmi (35) mengakhiri hubungannya dalam duka. Damari, warga Desa Sekaran, Kecamatan Sekaran, Lamongan mati mendadak di tanggul ladang jagung di Desa Titik, Sekaran, Kamis (1/9/2011) petang. Padahal saat itu keduanya dalam perjalanan pulang setelah silaturahmi ke rumah orang tua Marmi di Tuban.
Marmi mengaku sedih karena dia tidak bisa memenuhi permintaan Damari menjelang ajal. Di ladang jagung itu sebenarnya Damari mengajak Marmi berhubungan badan, namun Marmi menolak karena cuaca masih terang, waktu menujukkan sekitar pukul 17.30 Wib.
“Saya menolak ajakan untuk berhubungan badan karena cuaca terang takut diketahui orang lewat,”kata Marmi yang mengaku telah satu tahun menjalin asmara dengan Damari.
Dari kejauhan Marmi melihat Damari kencing sembari berdiri. Tiba-tiba Damari jatuh tertelungkup dan lama tidak bangun. Marmi mengira aksi itu hanyalah muslihat Damari agar dirinya mendatangi ladang jagung untuk dicumbu menuruti kemauan Damari.
Namun beberapa saat merasa ada yang ganjil karena korban lama tidak bangun, lantas Marmi berusaha mendekati korban dan membangunkannya, tapi tidak ada respon. Ketika digulingkan, ternyata korban sudah tidak sadarkan diri dan tidak juga lagi bernafas.
Marmi takut dituduh melakukan pembunuhan, akhirnya dia melaporkan kejadian ini ke Mapolsek Sekaran. Dan sebentar kemudian jasad korban dievakuasi warga untuk di otopsi ke rumah sakit.
“Saat kita evakuasi tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Kronoligisnya sama seperti yang diungkapkan saksi Marmi,” kata AKP Dwi Narwito, Kapolsek Sekaran yang didampingi Kanit Reskrim Aiptu Sudarto.
