MOJOKERTO - Seorang guru kesenian di salah satu SMA PGRI di Kota Mojokerto berinisial SG (54), dituding telah menghamili sebut saja Salamah (16) anak didiknya yang masih duduk di kelas 1. Akibat ulah bejatnya, Salamah hamil 6 bulan dan keguguran.
"Aksi tersebut baru terungkap ketika usia kehamilan korban mencapai 6 bulan dan mengalami keguguran di rumah sakit," kata Kasat Reskrim Polres Mojokerto Kota, AKP Luwi Nur Wibowo saat dikonfirmasi, Senin (22/8/2011).
Informasi yang dihimpun menyebutkan, Salamah mengeluh sakit di bagian perutnya yang sudah hamil 6 bulan. Korban pun membawanya ke dokter yang bernama Nur di Jalan Raya Ijen, Wates, untuk dilakukan pemeriksaan intensif.
Karena dokter enggan menangani, dengan alasan ada sebab akibat hukumnya, Salamah akhirnya dibawa ke RSUD dr Wahidin Sudiro Husoda, Kamis (18/8/2011) lalu. Ironisnya, janin yang dikandung Salamah meninggal saat dilakukan operasi.
Anak perempuan pasangan SR (55) dan AR (48) warga Desa Lengkong Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, ini mengaku jika baru merasa hamil saat kandungan sudah berusia 3 bulan dan menginjak usia 4 bulan.
"Saat itu, korban memeriksakan ke salah satu bidan yang diketahui berinisial RU di Jalan Empunala Kota Mojokerto, tepatnya di dekat Pasar Burung Empunala Kota Mojokerto," ujar Luwi.
Karena ketahuan hamil 3 bulan lebih, orang tua Salamah langsung melabraknya. Dengan rasa takut, Salamah menjawab pelaku adalah gurunya sendiri. Karena tak terima perlakuan bejatnya, perbuatan itu dilaporkan ke unit PPA Satreskrim Polres Mojokerto.
"Dari laporan ini kita akan memanggil terlapor secepatnya untuk dimintai keterangan. Untuk korban masih belum bisa dimintai keterangannya karena masih sakit," pungkasnya.
