Erma FatimaBANDA ACEH — Sejumlah kru dan artis film asal negeri jiran Malaysia ditangkap aparat Kepolisian Daerah Aceh, Jumat (29/4/2011). Mereka telat mengantongi izin dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh terkait aktivitas shooting film berjudul Kitab Cinta di kawasan Pantai Ulhe Lheu, Banda Aceh.
Polisi lantas menyerahkan artis dan kru film ini kepada pihak imigrasi Kota Banda Aceh untuk dideportasi karena diduga telah melanggar Undang-Undang Nomor 50 Tahun 1992 tentang Imigrasi.
Namun, penangkapan tersebut tak berlangsung lama. Mereka langsung dibebaskan oleh petugas imigrasi. Pelaksana Tugas Kepala Imigrasi Aceh Agus Wijaya mengatakan, pihak imigrasi tidak melihat adanya pelanggaran hukum yang dilakukan oleh kru dan artis Malaysia tersebut. Mereka pun tidak perlu dideportasi.
"Hanya saja izin untuk melakukan shooting kemarin terlambat keluar dari dinas pariwisata. Sebelum surat izin keluar, mereka sudah melakukan shooting awal. Namun sekarang menurut laporan semua sudah beres dan mereka tidak perlu dideportasi dan bisa melanjutkan aktivitasnya kembali," kata Agus.
Penanggung jawab lokal pembuatan film tersebut, Jauhari, mengatakan, tim berada di Aceh sejak 26 April hingga 10 Mei mendatang untuk pengambilan gambar di kawasan Banda Aceh dan Kabupaten Aceh Besar.
Film yang disutradari oleh Eimma Fatima ini bercerita tentang kisah percintaan gadis pengusaha Malaysia dengan seorang pemuda asal Aceh. Film ini turut dibintangi oleh artis cantik Malaysia, Fazura, dan juga melibatkan beberapa artis dan pemain figuran asal Aceh.
