SITUBONDO (Jawa Timur) - Puluhan warga dan sejumlah perempuan yang menjadi korban pencabulan seorang dukun ngluruk ke Mapolsek Mangaran Situbondo, Jawa Timur pada Rabu (19/9/2012). Warga memprotes polisi karena melepas pelaku dukun cabul dengan alasan tidak cukup bukti.
Aksi puluhan warga Desa Tanjung Kamal dipicu oleh tindakan polisi yang melepas seorang dukun cabul bernama Anis alias Abang yang digrebek warga kemarin malam. Dukun tersebut digerebek warga saat kepergok saat hendak berbuat tidak senonoh terhadap Siti, seorang perempuan yang menjadi pasiennya.
Warga kecewa karena polisi melepas pelaku secara diam-diam/padahal polisi berjanji akan memproses secara hukum/ sata pelaku diserahkan ke Mapolsek.
Sejumlah ibu rumah tangga yang juga menjadi korban pencabulan menerobos masuk ke ruang Reskrim, mereka menuntut agar polisi segera menangkap kembali dan melakukan penahanan.
Menurut Busari (40), tokoh maryarakat setempat mengatakan bahwa praktek perdukunan yang dilakukan pelaku mulai meresahkan warga, karena dengan alasan salah satu cara untuk menyembuhkan penyakit, pelaku dengan leluasa mencabuli pasien-pasiennya.
Sempat terjadi ketegangan antara warga dengan polisi, mereka bersikeras agar pelaku dukun cabul ditangkap kembali dan ditahan. Karena perbuatan pelaku sangat meresahkan masyarakat, khususnya warga desa Tanjung Kamal.
Terhadap tuntutan warga tersebut, polisi berjanji akan memproses secara hukum. Meski demikian pihak polsek tidak bisa melakukan penahanan, karena sejauh ini masih belum ada bukti cukup.
Warga mengancam akan melakukan aksi anarkhis, jika polisi tidak segera melakukan penangkapan terhadap sang dukun cabul.
