Hadiyandra
JAKARTA - Gelaran SCTV Cup 2012 masih menyisakan persoalan tak enak bagi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI). Promotor pertandingan dari Malaysia, Arasu dinilai tidak memenuhi kewajibannya kepada induk organisasi tertinggi sepak bola nasional pimpinan Djohar Arifin Husin.
Dalam pertandingan tersebut, mempertemukan antara Timnas Indonesia U-22 lawan Timnas Malaysia dan Timnas senior kontra Korea Utara di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, 9-10 September.
Pihak sponsor menyisakan kekurangan pembayaran terkait match fee untuk para pemain Timnas dan pelaksanaan pertandingan dengan jumlah yang cukup fantastis.
"Semula, mereka menjanjikan pembayaran sebelum pertandingan. Tapi, ternyata berubah setelah pertandingan. Sampai sekarang, ternyata belum dibayar. Tapi, untuk lebih jelasnya, bisa ditanyakan langsung ke bagian keuangan PSSI, bapak Husni," ucap mantan Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen PSSI sekaligus Deputy Sekjen Bidang Organisasi Hadiyandra.
Hadiyandra juga menyebutkan jika terdapat kewajiban yang belum terbayarkan oleh promotor pertandingan ke PSSI. Namun dia tidak mau merinci jumlah pasti kekurangan yang belum terbayarkan oleh pihak promotor yang modalnya didirikan secara patungan, yakni Indonesia dan Malaysia (My Wive) tersebut. Hadiyandra hanya menyebut jumlahnya tidak sampai menyentuh angka miliaran seperti yang diperkirakan banyak pihak.
"Angkanya ada di kisaran ratusan juta saja. Jumlah tersebut, sesuai dengan yang tertera di MoU (nota perjanjian) antara PSSI dan pihak promotor," ujarnya.
Hadiyandra juga tidak menampik jika janji pembayaran keuangan dari promotor tersebut sempat tertunda-tunda. Sebelumnya, dilanjutkannya, disepakati bahwa keuangan terkait hak yang harus diterima oleh PSSI akan diselesaikan usai ajang piala SCTV digelar. Tapi, kenyataanya memang belum ada penyelesaian sampai beberapa hari usai laga.
Meski begitu, Hadiyandra optimistis jika permasalahan keuangan akan terselesaikan. Sebab, sebelumnya sudah ada komitmen yang dibangun antara kedua belah pihak dan meskipun sempat molor, diyakini tak akan lama.
