MOJOKERTO: Sebuah sumur peninggalan Kerajaan Majapahit dan 2 kepala patung mirip Dewa Siwa berukuran kecil ditemukan di Desa Nglinguk, Kecamatan Trowulan, Mojokerto. Lokasi penemuan itu berjarak sekitar 1 kilometer dari situs Kolam Segaran atau kawasan Museum Pusat Informasi Majapahit (PIM).
"Saya kira ini ya peninggalan Kerajaan Majapahit. Sebab kawasan ini dekat dengan museum," kata Ahmad Taufik Ikhawan, penemu sumur dan patung kepala Dewa Siwa, sambil membersihkan keramik, Jumat (1/4/2011).
Taufik, yang sehari-hari bekerja sebagai pembuat batu bata itu juga menemukan beberapa alat memasak seperti cangkir minum, cobek dan pecahan keramik bermotif China.
Benda-benda yang diduga peninggalan Kerajaan Majapahit itu ditemukan Taufik saat menggali tanah untuk dibuat bata merah. Awalnya, saat ia menggali tanah di kedalaman sekitar 2 meter dari permukaan tanah, cangkul yang ia pakai membentur batu umpak bangunan. Berjarak sekitar 2 meter dari batu umpak, Ikhwan menemukan sumur.
Setelah mendapati bata merah berbentuk lingkaran, Ikhwan lalu meneruskan menggali tanah di sekitar sumur tersebut. "Saya penasaran, makanya sekitar sumur itu saya gali pelan-pelan agar tidak merusak jika ada benda purbakala," kata Taufik menambahkan.
Hasilnya, Ikhwan menemukan 2 kepala patung mirip Dewa Siwa berukuran kecil. Ditemukan pula beberapa pecahan tembikar berukir, mirip cangkir minum dan sebuah cobek beserta alat penumbuk bumbu. Pecahan keramik bermotif China juga ditemukan di sekitar sumur. "Ini ada uang logam kepeng tapi hanya satu," tambah Taufik.
Dari pantauan wartawan, khusus untuk sumur dan batu umpak bangunan, terlihat masih insitu atau masih berada di tempat sedia kala. Taufik hingga saat ini belum melaporkan temuannya ini ke Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jawa Timur di Trowulan, Mojokerto.
Dia khawatir, jika melaporkan temuannya ini, dirinya tidak mendapat kompensasi apapun, meski benda-benda purbakala itu berada di lahan miliknya.
