KEDIRI - Pergaulan seorang anak menginjak remaja perlu mendapat pengawasan lebih dari orang tuanya. Seperti yang dialami siswi SMP kelas 2 Kediri.
Gara-gara sering bertemu dengan seorang pria yang juga tetangganya, korban rela menyerahkan mahkotanya hingga 2 kali. EY (14) warga Desa Paron Kecamatan Ngasem Kabupaten Kediri ini tergiur rayuan pelaku, Wahyudi (25).
"Tersangka sudah kita amankan setelah ada laporan dari orang tua EY," ujar Kasubag Humas Polres Kediri AKP Muhamad Mansur kepada detiksurabaya.com, Senin (06/06/11).
Kasus asusila ini terbongkar setelah korban dibawa kabur dan disembunyikan sehari semalam oleh pelaku di rumah temannya Desa Banyuanyar Kecamatan Gurah. Di rumah temannya tersebut, korban selalu melepas rindu.
"Yang terakhir kemarin tidak saya setubuhi, namun hanya berciuman saja," kata pelaku yang baru 6 bulan menyandang status duda satu anak ini kepada wartawan.
Awalnya pelaku memang tidak mau mengakui telah menyembunyikan korban, namun setelah dirayu oleh orang tua korban, akhirnya pelaku mau mengakui dan menunjukan persembunyiannya.
"Saya dibohongi katanya tidak urusan polisi, namun setelah saya tunjukkan keberadaan korban, ternyata polisi sudah nyanggong dan menangkap saya," terang pelaku.
Semetara Kasat Reskrim Polres Kediri AKP I Wayan Winaya akan menerapkan pasal 332 KUHP tentang melarikan anak gadis di bawah umur dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara. " Untuk penerapan pasal lain kita masih menunggu hasil visum dari Rumah Sakit," jelas Wayan.
Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku mengaku sudah 2 tahun menjalin hubungan asmara dengan korban. "Semua saya lakukan atas dasar suka sama suka," pungkas pelaku dengan raut wajah menyesal.
