MAKASSAR — Faisal (25) pria yang diamankan warga di dusun Diaccekang, Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, mengaku sering berkomunikasi dengan Tuhan. Warga menyerahkannya ke polisi karena menduga Faisal terkait dengan aksi terorisme.
Kepala Polres Maros Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Hotman Sirait mengatakan, dalam interogasi yang dilakukan polisi, Kamis (15/11/2012), warga Jalan Daeng Ramang, Kelurahan Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, Faisal mengatakan bahwa ia sering bertemu dengan Tuhan. Karena dianggap aneh, ia diusir dari rumah paman dan bibinya sehingga setiap harinya menumpang di rumah-rumah warga.
"Dari pengakuan sementara Faisal, dia sering bertemu dengan Tuhan dan berkomunikasi. Dalam komunikasinya itu, dia diminta tidak usah salat dan sebagainya. Kelainan itu diderita Faisal setelah menderita sakit parah lima bulan lalu. Akibatnya, dia sering mendengar bisikan-bisikan sesat," kata Hotman.
Ia menambahkan, selama perjalanan dari rumah bibinya di Sudiang, ia terus berjalan melewati beberapa kelurahan dan kecamatan hingga tiba di Kabupaten Maros. Selama perjalanannya, ia tidur di masjid atau menumpang beristirahat dan makan di rumah warga.
"Dari Sudiang, Kecamatan Biringkanaya, dia lalu ke Kecamatan Manggala (Antang), Makassar, lalu tembus ke Kecamatan Moncongloe, Kabupaten Maros. Dia numpang tidur di masjid atau rumah warga. Saat hendak menumpang di rumah warga di Kecamatan Moncongloe, dia dicurigai sebagai terduga teroris yang berhasil lolos di daerah ini beberapa waktu lalu," papar Hotman.
Mengenai adanya bungkusan yang hilang sesuai dengan penuturan warga, polisi masih melakukan penyisiran di tempat yang sudah dilaluinya. "Tetapi, kita telusuri adanya bungkusan sesuai yang diungkapkan warga. Jelas, kasus ini kita masih selidiki dengan adanya keterkaitan dua terduga teroris yang berhasil lolos di Moncongloe," ujarnya.
Sebelumnya, Faisal yang dicurigai sebagai terduga teroris, diamankan warga saat dia mencari rumah kontrakan dan masuk ke hutan-hutan.
