JAKARTA - Kondisi kesehatan terdakwa korupsi APBD Langkat, Syamsul Arifin yang terus menurun yang sedang dirawat di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta rencananya akan dibawa ke Singapura. Namun, keinginan keluarga dan pengacara Syamsul Arifin belum direspon oleh Hakim pengadilan Tipikor Jakarta.
Menurut kuasa hukum Syamsul, Rudy Alfonso, penyakit jantung serta komplikasi dengan penyakit lainnya yang menyebabkan tim dokter kesulitan menanganinya. Syamsul sejak lama telah memiliki riwayat diabetes sehingga menjadi sangat riskan pengobatan jantungnya.
"Dokter tak mampu tangani komplikasi ini jadi bukan jantung saja sehingga dikirim ke Singapura. Ini pertimbangan untuk selamatkan nyawa, kalau ada apa-apa lebih susah nanti, siapa yang mau disalahkan," kata Rudi, tadi malam kepada wartawan.
Karena tidak adanya garansi dari tim dokter atas komplikasi ini, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak keluarga. Tim dokter juga telah merekomendasikan ke rumah sakit di Singapura tempat Syamsul pernah medical check-up.
Senada dengan itu, kuasa hukum Syamsul lainnya, Abdul Hakim Siagian menerangkan setelah dilakukan keterisasi pada jantung Syamsul, terjadi pendarahan hebat. Pada dinding jantungnya dipasang dua ring sebagai tindakan medis atas penyakit jantungnya.
Namun karena adanya riwayat diabetes, pendarahan yang terjadi beresiko tinggi. "Pihak rumah sakit menilai itu hal yang serius. Bisa menyebabkan infeksi dan berakibat fatal," kata Abdul Hakim.
Lebih jauh Abdul Hakim Siagian juga menjelaskan, Syamsul Arifin sesuai konsultasi dengan dokter RS HK akan dibawa ke RS Gland Eagles Singapura. Pihak keluarga juga sudah menyanggupi menanggungjawabi pembiayaan, termasuk pengawalan dari KPK. "Surat rekomendasi dari dokter dan surat permohonan dari keluarga sudah kita serahkan ke majelis. Termasuk pernyataan jaminan dari keluarga bahwa Syamsul tidak akan melarikan diri," terangnya.
