Asha SharaJAKARTA - Asha Shara, bintang film keturunan Arab-Aceh, tidak hanya meresolusi dirinya untuk mengenakan busana tertutup. Begitu pula soal pekerjaan di dunia akting.
Wanita kelahiran Jakarta, 27 Oktober 1987, itu menegaskan bahwa dirinya tidak akan menerima tawaran film yang membuatnya harus beradegan hot. Kalaupun ia telanjur menerimanya, itu dilakukan dengan trik kamera.
"Kissing atau adegan ciuman sih aku enggak pernah mau. Karena aku enggak ngerasa nyaman. Akhirnya, pakai trik kamera. Akting itu harus dari hati," tuturnya saat ditemui di kampusnya, Universitas Paramadina, Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, baru-baru ini.
Kedua orangtuanya pun selalu melarang jika Asha menerima tawaran film yang membuatnya harus beradegan yang terbilang berani. Menurut orangtuanya, adegan seperti itu tidak pantas dilakukan. Sebab, Indonesia masih memegang teguh budaya timur.
"Aku enggak boleh juga sama keluarga. Kita kan adat Timur," terangnya.
Bintang film Hantu Jeruk Purut itu pun menuturkan dirinya pernah mendapat tawaran film dengan bayaran tiga kali lipat lebih besar dari sebelumnya. Namun, ia harus beradegan hot. Tak pelak, ia menolaknya.
"Iya pernah ditawarin. Bayarannya tiga kali lipat. (Penolakan) Itu moralitas diri saja," tandasnya.
